Friday, August 29, 2008

Drops Interest Study Agriculture

Lucky I reminded by my friend Riki, there are two news (28/08/2008) at the SK Kompas Teropong column to respond to the news of the previous lack of interest in the young generation today to enter the world of education in the field of agriculture.

If there is a chance he:

Bp. SA Students Sembiring S-3 Program Study of Economics of Agriculture IPB SPS; Lecturers Unika St. Thomas, Singapore, his writings: "Why Interest Agriculture study shows?"

Commission Chairman Benjamin Lakitan Technical Field National Food Research Council since 2005. "Losing Power Pull Agricultural Education"

We know the discussion here.

But what he said is correct, I remember my past, after graduating from high school (1975) many friends I invite the incoming university, majoring in agriculture. What a show by the time I was? farming, wrestled to the ground, dirty, etc..

Time is running (currently 2008) many of my force (1975) that there is success in the Ministry, so it was Director of the institution, etc.. their successful education in the field of agriculture, he said that there have to S3.

But ... but .... I'm so dreamy and a little laugh, the same as my goal, but want to get a different degree. Why pensive and laugh? ... yes. where contributions to agriculture. Living with wealth and high positions and holds title degree of agriculture. But what happens in the real farmers, can be seen from some of our farmers by anyone in the rice fields, fallow rice fields, heat, rain. etc..

Sorry if less well in English, because I use google translater
If you want to visit the Indonesian language http://blog.agroprima.com/?p=30#more-30
Read more ........

Thursday, August 28, 2008

Minat Studi Pertanian Menurun?

Beruntung saya diingatkan oleh sahabat saya Riki, ada dua berita (28/08/2008) di SK Kompas kolom Teropong yang menanggapi berita sebelumnya atas kurangnya minat generasi muda saat ini untuk memasuki dunia pendidikan di bidang pertanian.

Kalau ada kesempatan ingin rasanya beliau:

Kita ajak diskusi disini.

Tapi apa yang dikatakan beliau memang benar, saya teringat masa lalu saya, setelah lulus SMA (1975) banyak kawan2 saya mengajak masuk perguruan tinggi jurusan pertanian. Apa yang terbayang oleh saya saat itu?
ah... jadi petani, ga mau ah... disawah, berlumurkan tanah, kotor, dll. Pokoknya kesannya kumel kampungan desa.

Waktu berjalan (saat ini 2008) banyak kawan2 dan angkatan saya (1975) yang sukses ada yang di Departemen, jadi Direktur disuatu lembaga, dll pokoknya sukses lah dia2 itu dari mengenyam pendidikan di bidang pertanian, katanya sudah ada yang sampe S3.

Tapi... Tapi.... Saya jadi termenung dan sedikit tertawa, jangan2 dulu rekan2 saya itu sama seperti saya tapi tujuannya yang berbeda yaitu mendapatkan gelar (katanya ada yang S3). Kenapa temenung dan tertawa? ya.... sumbangsihnya mana untuk pertanian. Hidup dengan kemewehan dan jabatan tinggi serta menyandang titel sarjana pertanian.
Tapi apa yang jadi pada petani sungguhan, bisa dilihat pemandangan kegiatan sebagian dari petani kita oleh mata siapa saja di sepanjang jalur pantura, membajak sawah, kepanasan, kehujanan. dll.
Read more ........

Tuesday, August 19, 2008

Manajemen Agribisnis

Menjawab beberapa pertanyaan dari sahabat saya di bidang Agribisnis. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bagi yang ingin terjun di bidang agribisnis, al.:

  • Ancaman dari gejala alam yang tidak dapat diprediksi, kekeringan, kemarau, banjir, serangan hama. dll.

  • Sifat produksinya umumnya tidak tahan lama, cepat busuk, menuntut penanganan yang baik dan khusus, juga sifat produksinya umumnya musiman, kecil-kecil, tersebar dan menuntut penangan yang berbeda-beda.

  • Hasil produksinya sangat ditentukan dengan letak geografis, sulit untuk menyamai hasil produk sejenis dari dari daerah yang berbeda.

  • Umumnya sifat agribisnis bersifat usaha keluarga dan berbasis pedesaan sehingga masih banyak memiliki ikatan keluarga, sehingga terhadap persoalan yang timbul lebih banyak bersifat kekeluargaan.


Namun demikian usaha agribisnis sangat beragam dari yang berskala kecil, menengah hingga yang sangat besar. Inilah yang sangat menguntungkan dan potensial membuat celah atau peluang bagi yang ingin menekuni bidang agribisnis, kita bisa memulai dari yang berskala terkecil hingga yang terbesar sesuai kemampuan kita.

Kita bisa memulainya dengan membuka lahan dari yang sedikit disesuaikan kemapuan hingga sedang dan besar, atau kita juga bisa memulai berjualan dari yang eceran dan satu jenis produk, terus menjadi grosir hingga pengekspor/impor.
Read more ........

Friday, August 1, 2008

Impian? ya..... tinggal Impian

Pagi ini saat saya membaca SK Kompas (Jumat, 01/08/2008) pada halaman pertama, hati saya sangat sedih melihat sebuah judul "2.894 Kursi Jurusan Pertanian Kosong" pada kolom SNPTN. Diberitakan bahwa, "Seleksi nasional masuk perguruan tinggi menyisakan 2.894 kursi kosong pada program studi pertanian dan peternakan di 47 perguruan tinggi negeri, ..... ".

Bagaimana tidak hati saya merasa terpukul, baru saja menyelesaikan pembuatan forum AGRO yang dibuat dengan kesadaran tanpa mengharapakan sesuatu imbalan tertentu, dibuat dengan segala keterbatasan, yang diharapkan sebagai wahana diskusi berbagi ilmu, pengalaman dan kerjasama bagi para petani, pedagang, pemerhati, akademisi, peneliti, pengusaha, birokrat juga bagi mereka yang ingin bergelut di dunia agribisnis. Ternyata lambat laun, mudah2an tidak, menurun minat kaum muda terhadap bidang pertanian.

Disisi lain ini menjadikan barometer bagi saya, kalau memang benar minat kaum muda sudah menurun tentunya forum ini juga akan kurang atau tidak diminat.

Impian saya? ya... tinggal impian. Mimpi saya, negara kita selalu disebut negara agrasis, pernah dikenal sebagai negara swasembada pangan, saya mantan PNS yang mencoba terjun didunia pertanian ingin layak hidup bisa mencukupi kehidupan keluarga anak istri.

Impian?.... Mimpi kali ye......
Read more ........